Di era ekonomi sekarang ini, perusahaan dituntut untuk melihat profitabilitas bisnis bukan hanya dari hasil penjualan saja tetapi juga dari pengelolaan sumber daya perusahaan. Tantangan ini memperlihatkan perubahan nyata yang mengedepankan pentingnya manajemen aktiva tetap (Fixed Asset Management).
Saat ini fixed asset hanya dilihat sebagai nilai yang signifikan dalam neraca keuangan, namun pada kenyataannya fixed asset merupakan salah satu sarana untuk melakukan fungsi bisnis, meskipun nilainya tidak liquid (tidak bisa dikonversi menjadi uang tunai). Hal ini yang menyebabkan mengapa perusahaan kehilangan assetnya dan seringkali perusahaan juga belum siap untuk mengelolanya. Namun demikian, semua perusahaan harus tetap mencatat jumlah assetnya, nilai asset, lokasi, pengguna, hingga nilai asset yang didepresiasikan yang dikenal sebagai Fixed Asset Management.
Ketika dilakukan dengan benar, Fixed Asset Management dapat mengurangi beban operasional perusahaan secara signifikan yang berdampak terhadap kontribusi profitabilitas perusahaan.
- Pencatatan asset secara detail bisa membantu perusahaan untuk menghindari pembelian asset berlebih yang kadang bahkan tidak dibutuhkan.
- Perusahaan bisa mengambil keputusan yang tepat kapan asset akan didispose atau diganti.
- Nilai fixed asset yang telah diperhitungkan penyusutannya bisa mengurangi nilai premi asuransi yang harus dibayarkan perusahaan.
- Mengetahui waktu yang tepat untuk pemeliharaan, garansi, dan jatuh tempo asuransi fixed asset sehingga bisa menghindari biaya yang tidak semestinya.
- Mengurangi resiko kehilangan asset karena adanya historikal dari setiap asset.